Berapa banyak streaming service yang Anda gunakan secara rutin, terutama di 12 bulan terakhir? Dengan pandemi COVID-19 mengharuskan semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, peningkatan streaming service menjadi sangat pesat, terutama para penyedia streaming TV, film, dan musik dengan model subscription yang kian meningkat popularitasnya. Demand-side platform seperti Display & Video 360 (DV360) menyediakan akses ke inventory milik beberapa streaming service ternama tersebut.
Di artikel ini, kami membahas meningkatnya popularitas streaming service di seluruh Asia-Pacific, streaming service apa saja yang paling banyak digunakan di negara tertentu, dan bagaimana advertiser dapat diuntungkan dengan meningkatnya popularitas beberapa streaming service.
Apa itu streaming service?
Streaming service adalah suatu sarana entertainment on-demand yang menyediakan content lewat internet, diantaranya TV, film, dan music. Pada umumnya, streaming service provider memberlalukan model subscription, atau langganan, untuk penggunannya agar mereka dapat mengakses content tersebut.
Menurut artikel 10 digital marketing and ad trends for 2021 kami, video online diprediksi akan meraup 82% dari total traffic internet pada 2022 nanti. Hal ini menunjukkan seberapa besar peran para streaming service, baik yang gratis maupun berbayar. Apa saja streaming service yang kian naik popularitasnya, dan kapan mereka mulai membawa pengaruh terhadap content yang kita konsumsi secara online?

Bagaimana performa beberapa streaming service terbesar di Asia-Pacific?
Popularitas video sebagai salah satu bentuk streaming service kian meningkat, terutama di Asia Tenggara dimana provider seperti YouTube menjadi bukti bahwa di kalangan streaming service, bukan hanya service yang berbayar yang meningkat popularitasnya.
Artikel kami baru-baru ini menekankan seberapa besar penggunaan streaming di Asia Tenggara, region yang konsumsi videonya mencapai 20% dari total di seluruh dunia, dan dengan 83% pengguna di region tersebut menonton video online setiap harinya.

Selanjutnya, Think with Google mengindikasikan bahwa “dibanding pengguna YouTube biasa, YouTube Enthusiasts (mereka yang menghabiskan lebih dari 10 jam per minggu di YouTube) di Asia Tenggara memiliki 87% kecenderungan untuk subscribe ke service video-on-demand (VOD) dan 75% kecenderungan untuk subscribe ke streaming service musik.”

Secara spesifik di Thailand, lockdown menyebabkan 37 juta unique users di negara tersebut menonton content di platform streaming pada Agustus 2020, meningkat sejauh 28% dalam hal monthly average dibanding bulan yang sama di tahun 2019. Di Thailand, Malaysia, dan Filipina, streaming service yang paling banyak digunakan adalah Netflix (dengan 44% streaming revenue), Disney+, dan Viu yang merupakan milik perusahaan telekomunikasi Hong Kong, PCCW.
Sebagai perbandingan, Statista dan ABC memperlihatkan bahwa Netflix adalah streaming service video yang paling populer di Australia, dengan dominasi marketnya yang mencapai 57% market share (12,2 juta subscriber), dengan Foxtel (4,94 juta) dan Stan (2,61 juta) di posisi kedua dan ketiga. 51% pengguna mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih menonton TV lewat sebuat streaming service dibanding lewat channel TV tradisional.
Sedikit berbeda dengan region Asia Tenggara, streaming service di Australia menyediakan content lokal yang sukses menarik penonton, termasuk Foxtel, Stan, dan streaming service gratis seperti 9 Now, 7 Plus, dan service televisi internet pertama di negara tersebut, ABC iview.
Statista juga mengindikasikan bahwa 3.46 juta masyarakat Australia berlangganan Netflix dan Stan, hal ini merupakan salah satu penanda trend semakin banyaknya penguna yang berlangganan lebih dari satu streaming service. Video bukan satu-satunya tipe streaming service yang disukai di Australia, dengan Spotify mendominasi market audio streaming di negara tersebut, dengan diikuti YouTube Music dan kemudian Apple Music.
Netflix

12.2 juta subscriber
Spotify

8 juta subscriber
Stan

2.61 juta subscriber
Statista kemudian mengindikasikan bahwa streaming service yang dilokalisasi berhasil mencapai kesuksesan di China. Iqiyi.com, Netflix-nya China, memimpin dengan 172 juta unique visitors, atau sekitar 30 juta lebih banyak dari pesaing terdekatnya, Youku milik Alibaba.
Dengan ekspansi, streaming di layar televisi telah melonjak hingga 800% di seluruh dunia dalam hal durasi penggunaannya, baik untuk content yang beriklan maupun film berdurasi penuh, dari tahun 2019 ke tahun 2020 menurut Think with Google.
Peningkatan pesat platform live-streaming di China
Faktor penting lainnya dari peningkatan pesat streaming service adalah pertumbuhan yang juga signifikan bagi platform live streaming, terutama di negara tertentu seperti China.
Menurut Statista, market size untuk online live streaming di China telah mencapai 16,3 miliar dollar Amerika pada 2020, atau meningkat 53.8% dari 2019, dengan mencapai 560 juta users atau sekitar 62% dari angka total pengguna Internet.
Apabila kita telaah lebih lanjut, ada pergerakan ke arah eCommerce di ranah live streaming, dengan platform eCommerce raksasa seperti Alibaba mencoba mengembangkan user experience dengan berinvestasi pada live stream interaktif.

SEO Agency China menyebut 3 nama berikut sebagai yang terbesar di market-nya: Douyin (atau dikenal sebagai TikTok di negara lain); Kuaishou Video (The Dark Horse); dan Douyu.com.
Akses dan konsolidasi inventory streaming service dengan Display & Video 360 (DV360)
Dengan perkembangan streaming service yang sangat pesat di beberapa tahun terakhir, dan terutama dalam 12 bulan terakhir, advertiser kini memiliki audience pool yang lebih banyak dan bervariasi sebagai target dari ad mereka sehingga mereka dapat menjangkau segment yang lebih beragam lagi.
Sebagai Demand-side Platform terbesar di dunia menurut Gartner Magic Quadrant for Ad Tech 2020 report, DV360 memiliki akses ke 83 ad exchange berbeda, termasuk akses eksklusif ke inventory YouTube. Mengingat YouTube sebagai search engine terbesar kedua di dunia, platform social media terpopuler kedua di dunia, serta situs nomor dua paling banyak dikunjungi setelah Google, apabila dikombinasikan dengan kapabilitas audience targeting dan frequency capping milik DV360, para advertiser dapat menjangkau audience yang mereka inginkan secara granular dan efisien.
Kesimpulan
Dengan pesatnya peningkatan yang dialami streaming service setelah lockdown COVID-19 di tahun 2020, service dengan subscription-based seperti Netflix, Spotify, Disney+, dan YouTube terus bertambah popularitasnya, dan menciptakan opportunity yang signifikan bagi para advertiser untuk menjangkau audience-nya secara luas. Para organisasi yang telah memiliki lisensi Display & Video 360 (DV360) dapat mengakses inventory eksklusif serta memanfaatkan popularitas streaming service tersebut.
Untuk support dan konsultasi terkait tipe inventory yang perlu Anda gunakan, atau untuk memperoleh akses ke Display & Video 360 (DV360), silahkan hubungi tim FiveStones hari ini juga.
Referensi
https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/whos-watching-what-in-south-east-asia-0
https://www.statista.com/topics/5038/video-streaming-industry-in-australia/
http://www.roymorgan.com/findings/8424-music-streaming-services-march-2020-202006010642#:~:text=%E2%80%9COver%2012.7%20million%20Australians%20