*Link ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris
Apa itu Attribution Modelling?
Attribution Model adalah sebuah aturan yang menentukan berapa banyak kredit yang kita berikan untuk setiap touchpoint (impressions dan clicks) yang terjadi di dalam perjalanan menuju sales atau conversion.
Dengan Data-Driven Marketing terus mempengaruhi bagaimana cara digital marketer dan para praktisinya memberikan dan menganalisa campaign mereka, atribusi menjadi hal yang penting dalam strategi organisasi untuk mencapai Digital Marketing Maturity.
Berbagai tipe dari Attribution Models
- Last-click (Floodlight)
- Last Interaction
- First Interaction
- Linear
- Time-Decay
- Position Based
- Social
- Data-Driven
- Custom
Mengapa anda harus menggunakan Attribution Modelling? 8 Keuntungan dari Attribution.
-
- Attribution memberikan peningkatan efisiensi sebanyak 15-30% (Sumber: 37 Mind-Blowing Marketing Attribution Stats)
- Mengukur nilai riil dari aktivitas marketing
- Membangun pemahaman mendalam mengenai pelanggan Anda dan kebiasaan mereka.
- Meningkatkan akurasi dari kegiatan yang Anda lakukan berdasarkan hasil Customer Lifetime Value (LTV)
- Secara lengkap mampu menangkap data performa marketing
- Mengerti hubungan dari setiap marketing channel dalam menjembatani conversion
- Memperluas kemampuan pengukuran yang dapat Anda lakukan
- Mencapai Digital Marketing Maturity dalam organisasi Anda
Attribution Model #1 – Floodlight (last-click) Attribution (default)
Level: Beginner
Digunakan ketika: Anda ingin mencocokkan atribusi ke report Floodlight
Floodlight Attribution model memberikan 100% kredit conversion ke channel dimana user melakukan klik terakhir sebelum pembelian ataupun conversion tersebut terjadi. Jika tidak ada klik, maka model akan mengatribusikan nilai tersebut ke impression terakhir.

Attribution Model #2 – Last Interaction Attribution
Level: Beginner
Digunakan untuk: Campaign yang membutuhkan proses transaksi, atau conversion di saat pembelian terjadi, seperti Dynamic Remarketing terhadap pengunjung website yang meninggalkan cart.
Dalam model atribusi ini, touchpoint terakhir akan mendapatkan kredit 100% untuk setiap pembelian atau conversion.

Attribution Model #3 – First Interaction Attribution
Level: Beginner
Digunakan untuk: Campaign brand awareness, memperkenalkan potential customer kepada brand Anda. Dalam atribusi ini, touchpoint pertama akan mendapatkan kredit 100% untuk setiap sales ataupun conversion.

Attribution Model #4 – Linear Attribution
Level : Beginner
Digunakan ketika: Untuk melihat seberapa efektif channel anda, tanpa memperhitungkan direct traffic.
Dalam attribusi ini, setiap touchpoint dalam perjalanan conversion mendapatkan kredit dengan jumlah yang sama, sebagai contoh, jika ada 5 touchpoint yang terlibat hingga terjadi sebuah conversion, maka setiap touchpoint tersebut akan mendapatkan 20% dari jumlah kredit.

Attribution Model #5 – Time Decay Attribution
Level: Intermediate
Digunakan untuk: campaign promosi dengan durasi pendek (2-3 hari)
Atribusi ini memberikan kredit lebih banyak untuk touchpoint yang paling mendekati waktu terjadinya sales atau conversion.

“84% mengatakan bahwa mengasosiasikan conversion event dengan marketing sangat penting untuk peningkatan hasil”
Attribution Model #6 – Position-based Attribution
Level: Intermediate
Digunakan untuk: campaign yang memilki jangka waktu conversion 30-90 hari, atau menggunakan channel yang sama untuk campaign brand awareness dan conversion. Dalam atribusi ini: 40% kredit akan diberikan kepada interaksi pertama dan terakhir, dan sisa 20% dari kredit tersebut akan didistribusikan secara merata rata pada interaksi-interaksi lainnya.

Attribution Model #7 – Social Attribution
Level: Intermediate
Digunakan untuk: mengukur campaign di Social channel seperti Snapchat. Dihitung berdasarkan linear model, Social Attribution juga menghitung social impression.
- Berikut adalah ringkasan dari rumus social attribution Impression dengan social engagements = x 0.5
- Impression dengan nilai social engagements rendah (masuk ke dalam profile, atau melihat detail, tidak meningkatkan reach) = x 0.75
- Impression dengan nilai social engagements tinggi (share atau retweet, meningkatkan reach) = x 1.5

“77% percaya bahwa mereka tidak menggunakan attribution model yang tepat”
Attribution Model #8 – Data-Driven Attribution
Level: Advanced
Digunakan ketika: Anda memprediksi akan mendapatkan setidaknya 15.000 klik dan 600 conversion dalam kurun waktu 30 hari.
Data-Driven Attribution menggunakan data konfigurasi Floodlight sepanjang perjalanan menuju conversion (dengan memperhitungkan user yang melakukan conversion maupun tidak) untuk memberikan insight tentang efek dari setiap touchpoint marketing dalam customer journey Anda. Tidak kalah pentingnya, dengan mencapai kuota klik dan conversion minimum, Anda memberikan informasi yang cukup untuk algoritme di dalam teknologi GMP, untuk mulai mempelajari dan mengaplikasikan konsep game theory yang digunakan di sini, untuk menentikan atribusi. Kita membahas lebih dalam mengenai Data-Driven Attribution di artikel kami sebelumnya.

Attribution Model #9 – Custom Attribution
Level: Advanced
Digunakan ketika: Ketika organisasi Anda telah menguasai implementasi dan analisa dari Data-Driven Attribution.
Inilah kemampuan advance dari Google Marketing Platform. Campaign Manager (CM) memberikan Anda kemampuan untuk mengatur besaran kredit yang ingin Anda attribusikan ke setiap channel di dalam conversion path, dengan membuat Custom Attribution Model. Hal penting yang perlu diingat, adalah Anda dapat membuat sampai maksimal 10 untuk Custom dan Data-Driven Attribution Models

“96% mengatakan attribution berdasar algoritme memberikan hasil yang cukup efektif, dan 89% menyatakan hal serupa tentang custom attribution, namun hanya 23% yang menggunakan metode-metode tersebut”
Bagaimana cara melihat setiap perbedaan dari Attribution models di Campaign Manager (CM)
Membandingkan data dari berbagai Attribution Models merupakan cara efektif dalam mendapatkan pendangan menyeluruh dalam conversion dan sales dari organisasi Anda. Dalam Campaign Manager (CM), Anda dapat melakukan hal ini dengan menggunakan Attribtuion modelling tool
- Dalam Campaign Manager (CM), navigasikan ke Reporting & Attribution > Attribution
- Pilih Floodlight configuration
- Klik Attribution modelling Tool di menu yang berada di sebelah kiri.
- Di sebelah default model (Floodlight (last-click) Attribution) di drop down menu, Anda dapat memilih antara salah satu dari 1-7 Attribution Models, membuat Data-Driven Model baru atau membuat Custom Model baru.
Attribution Model di Floodlight Configuration
Anda juga dapat mengatur Attribution Models di dalam Floodlight Model untuk dapat menggunakan Attribution Model di semua report baru Anda. Fitur lain yang dapat anda manfaatkan di dalam Floodlight Configuration adalah Enhanced Attribution. Ketika fungsi ini anda nyalakan, attribution signal di inventory Display dan Video akan meningkat di seluruh channel GMP.
“34% mengatakan bahwa memiliki teknologi yang tepat untuk pengumpulan data dan analisa merupakan hal yang paling berpengaruh dalam kemampuan untuk memahami konsumen”
Conclusion
Campaign Manager (CM) mempunyai banyak Attribution Model, dari level beginner, intermediate sampai advance, yang memudahkan anda untuk membandingkan Default Models dan Data-Driven Attribution atau Custom Attribution. Dengan Attribution sebagai kunci dalam memaksimalkan efisiensi dan efektifitas dari campaign Anda melalui report dari setiap conversion channel yang ada, organisasi terkemuka menggunakan Google Marketing Platform untuk memberikan dan memanfaatkan insight praktis dalam organisasi mereka.
Untuk konsultasi dan support, dalam Attribution model di Campaign Manager (CM) yang dijelaskan sebelumnya, atau attribution strategy organisasi Anda, anda dapat menghubungi tim Fivestones sekarang juga.